Zlatan Ibrahimovic Pasang Badan untuk Lionel Messi: “Dia Bermain dengan Patung, Bukan Tim!” – Kekalahan telak Inter Miami dari Paris Saint-Germain (PSG) di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi sorotan tajam publik sepak bola dunia. Skor 0-4 di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, bukan hanya mencerminkan dominasi PSG, tetapi juga memicu perdebatan soal performa Lionel Messi. Namun, di tengah kritik yang mengarah pada sang megabintang, muncul suara lantang dari mantan rekan setimnya: Zlatan Ibrahimovic.
PSG vs Inter Miami: Kekalahan yang Menyakitkan
Inter Miami datang ke laga ini dengan ekspektasi tinggi. Diperkuat oleh Messi, Luis slot deposit qris Suarez, Sergio Busquets, dan Jordi Alba, mereka diharapkan bisa memberi perlawanan sengit. Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. PSG tampil superior sejak menit awal dan mencetak empat gol hanya dalam 45 menit pertama—dua dari Joao Neves, satu dari Achraf Hakimi, dan satu gol bunuh diri Tomas Aviles.
Messi bermain penuh, namun terlihat frustrasi dan terisolasi. Ia mencatatkan beberapa peluang, termasuk tendangan bebas yang ditepis Gianluigi Donnarumma, tetapi tak mampu mengubah jalannya pertandingan.
Zlatan Ibrahimovic: “Messi Tidak Kalah, Inter Miami yang Kalah!”
Usai laga, Zlatan Ibrahimovic langsung angkat bicara. Dalam pernyataan yang dikutip dari berbagai media, legenda asal Swedia itu menyampaikan pembelaan keras terhadap Messi.
> “Leo Messi tidak kalah, Inter Miami yang kalah! Dia bermain dengan patung, bukan rekan setim,” tegas Zlatan.
Menurutnya, Messi dikelilingi oleh pemain yang tidak mampu mengimbangi level mahjong ways permainan sang juara dunia. Ia bahkan menyindir bahwa rekan-rekan Messi “berlari seperti membawa karung semen” dan tidak memahami pergerakan tanpa bola.
Kritik Tajam terhadap Struktur Tim Inter Miami
Zlatan tidak hanya menyalahkan pemain, tetapi juga menyoroti lemahnya struktur tim secara keseluruhan. Ia menyebut bahwa Inter Miami tidak memiliki pelatih yang mampu membangun sistem permainan yang efektif.
> “Tak ada pelatih, tak ada bintang, bahkan tak ada pemain yang mengerti pergerakan tanpa bola,” ujar Ibrahimovic.
Ia menilai bahwa Messi tetap tampil karena kecintaannya terhadap sepak bola, bukan karena dukungan dari tim yang solid. Bahkan, Zlatan menyebut bahwa jika Messi bermain di tim sungguhan seperti PSG, Manchester City, atau Real Madrid, ia akan kembali menjadi “singa yang membakar stadion”.
Messi: Masih Tajam, Tapi Terjebak dalam Sistem yang Lemah
Sepanjang turnamen, Messi mencetak satu gol dan menciptakan beberapa peluang penting. Namun, kontribusinya tidak cukup untuk menutupi kelemahan kolektif tim. Dalam laga melawan PSG, ia menjadi satu-satunya pemain Inter Miami yang mampu menciptakan ancaman berarti.
Zlatan menegaskan bahwa Messi masih berada di level tertinggi dan mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh 99% pemain lain di dunia. Namun, tanpa dukungan yang memadai, kemampuannya tidak bisa dieksplorasi secara maksimal.
Reaksi Publik dan Media: Messi Jadi Kambing Hitam?
Setelah kekalahan tersebut, banyak media dan penggemar yang mulai mempertanyakan kontribusi Messi. Beberapa menyebut bahwa sang legenda sudah melewati masa emasnya. Namun, pernyataan Ibrahimovic menjadi penyeimbang narasi tersebut.
Komentar-komentar di media sosial pun terbagi. Sebagian besar mendukung pandangan Zlatan, menyebut bahwa Messi tidak bisa disalahkan atas kegagalan tim yang tidak memiliki struktur dan kualitas memadai.
PSG: Tim Kolektif yang Terorganisir
Sebaliknya, PSG menunjukkan bagaimana sebuah tim dengan sistem yang matang bisa tampil dominan. Di bawah asuhan Luis Enrique, Les Parisiens bermain dengan pressing tinggi, transisi cepat, dan koordinasi antar lini yang solid.
Joao Neves menjadi bintang dengan dua gol, sementara Hakimi dan Kvaratskhelia terus meneror sisi sayap Inter Miami. Bahkan, pemain muda seperti Senny Mayulu tampil percaya diri dan efektif.
Ibrahimovic dan Messi: Persahabatan yang Tak Luntur
Zlatan dan Messi pernah bermain bersama di Barcelona pada musim 2009/2010. Meski sempat dikabarkan memiliki hubungan yang kurang harmonis, keduanya tetap saling menghormati sebagai sesama legenda.
Pernyataan Zlatan kali ini menunjukkan bahwa ia masih menghargai Messi sebagai pemain luar biasa. Ia bahkan menyebut bahwa Messi tetap bisa menjadi pembeda jika bermain di tim yang tepat.
Penutup: Messi Masih Messi, Tapi Sepak Bola Adalah Permainan Kolektif
Zlatan Ibrahimovic telah mengingatkan dunia bahwa Lionel Messi bukanlah penyebab kekalahan Inter Miami. Ia adalah korban dari sistem yang tidak mendukung dan rekan setim yang tidak mampu mengimbangi levelnya.
Sepak bola bukan permainan satu orang. Bahkan pemain terbaik dunia pun membutuhkan struktur, strategi, dan dukungan kolektif untuk bersinar. Dan jika ada satu hal yang pasti, itu adalah: Messi tetap Messi—ikon sepak bola yang tak akan pernah pudar, meski dikelilingi oleh “patung”.